Sabtu, 24 Juli 2010

Hujan Bulan Juli


Tidak ada yang tegas
Daripada hujan pada bulan Juli
gerimis kerinduan tersembunyi
Untuk pohon yang telah mekar

Tidak ada yang terampil
Daripada hujan pada bulan Juli
jejak kaki-Nya terhapus
di serap oleh akar pohon bunga

Tidak ada yang bijak
Daripa hujan pada bulan Juli
kaki ku mulai menggigil
di siram oleh tubuhmu yg beku

Suatu hari nanti
Jiwaku akan mati
Tapi dalam bait sajak ini
Aku tidak akan menyetujui itu

Suatu hari nanti
Suaraku tidak akan mendengar lagi
Namun di antara baris puisi ini
Aku akan tabah menyelidiki takdirku

Suatu hari nanti
Tulisanku ini tidak diakui lagi
Namun, dalam surat celah-celah dari puisi ini
Aku akan mencari wujudmu selamanya

Tunggu aku di pintu Surga itu sayang..

Minggu, 18 Juli 2010