Rabu, 31 Maret 2010

Ampun


Seketika ku melihat hujan yg bgtu deras di mataku,hingga membutakan penglihatanku atas apa yg slama ini kuartikan tentang apa itu Kasih..mungkin cermin di hati ini tak memperlihatkannya slama ini atau barangkali aku yang tak ingin melihat cermin itu..Tampar aku Tuhan..! Cambuk aku,Seret aku,tancapkan duri itu di kepalaku,paku itu di tangan & kakiku,karna bagaimanapun Engkau tak sepantasnya mati tersalibkan demi hambaMu yg hina ini..

Ibuku Sayang


wahai, ibu !
dalam ketuaanmu yang dibalut derita
aku masih mengemis lagi padamu…..
tapi rambutmu yang telah semakin memutih
membuat hatiku ogah bicara
bicara yang melelapkanmu
tentang bumi bulat seperti bola
tentang manusia yang menjelajahi ruang angkasa
tentang kehebatan teknologi muktahir

aku telah banyak menipumu, bu !
tahun demi tahun
aku tetap tidak punya arti apa-apa
seribu harapan telah kututurkan ditelingamu
tapi tak’ pernah menjadi kenyataan
namun kasih sayangmu tercurah kepadaku
setiap malam mulutmu komat kamit
mengucapkan do’a yang panjang-panjang
untuk keselamatanku di negeri jauh

ibuku sayang,
kini aku telah kehabisan reguk cerita avonturir
semuanya telah menjadi usang
tapi dengarlah lagi ibu
kini cerita semakin usang dan memuakkan
semua orang bicara keadilan
hidup berseolah-olah semakin laris
semua orang mengaku jujur
benar-benar jujur : melarat
berpura-pura jujur : mewah
dan aku ragu memihak di antaranya

hukum bagai dibayangi fatamorgana
lidah semakin tak bertulang
tenggorokan semakin haus materi dan kuasa
ah, debut kelinglungan semakin nyata
kesucian iman terasa menjadi sirna
umat bosan dengan fatwa

yah ….. ibuku sayang
dalam ketuaanmu yang berkabut derita
aku masih mengemis padamu
tanpa berbumbu kata bujuk rayu
tapi doa untuk hidup jujur walau melarat
berhentilah menitikkan air mata
sinar matamu telah kian kabur jua
gendang pendengar telingamu kian tak berfungsi
kemerut kulitmu kian merindukan tanah

oh ….. ibuku sayang
ini adalah era pembangunan
dan aku masih mengemis lagi padamu
doa perubahan buat bangsa
buat anak-anakmu
buat cucumu
berdoalah dan berdoalah
doa yang paling akhir paling berharga…..
i love u mom dari anakmu "chan"

Setelah Aku Mati


"Kemarin aku merupakan kata bisu di tengah Malam,hari ini aku adalah lagu di bibir Sang Waktu"

Setelah aku mati..!
Kulihat Malaikat-malaikat Kebahagian berperang melawan Setan-setan Kesengsaraan,
dan diantara mereka tampak Manusia berdiri, ditarik oleh Harapan ke suatu arah,
dan ditarik pula oleh Keputusasaan ke arah yg lain.

Setelah aku mati..!
Kulihat juga Cinta dan Benci menggeluti hati Manusia; Cinta menyembunyikan kesalahan
Manusia dan memabukkannya dengan anggur penyerahan,pujian dan penjilatan.
Sedangkan Kedengkian membujuknya, menyumbat telinganya dan membutakan matanya
terhadap Kebenaran.

Setelah aku mati..!
Aku melihat pencuri-pencuri berkeliaran bebas; Seorang petani dengan keringatnya
menabur benih ke ladangnya, dengan gagahnya datang seorang bangsawan memanennya
mengambil,menindas, dengan sebutan palsu sebagai Hukum,berdiri mengawal.

Setelah aku mati..!
Kusaksikan Kepercayaan terkubur dalam buku-buku dan kitab-kitab sedangkan
keraguan bagaikan coretan tembok yg dimana setiap orang yg kehilangan arah
dapat membacanya lalu mengikutinya

Setelah aku mati..!
Sangat jelas sekali kulihat seorang pemuda merebut hati perawan melalui kata-kata manis,
tapi perasaan murni mereka sudah kabur dan keilahian mereka sudah hilang
karna si gadis seperti kecapi di tangan lelaki yg tidak memainkannya.

Setelah aku mati..!
Kupandangi diriku, tapi tak ada yang tampak selain penderitaanku yg berdiri kokoh di sampingku.

Nakal


Sedikit nakal tapi manis
Yahh..manis
Hingga dia akan abadi

Buatkan saya segelas teh hangat
Karna malam ini dingin tak jadi kawan
Begitupun dengan hausku

Ahhhh...kenapa..?
Teh hangat itu tak begitu menolong
Hausku hilang tapi dingin itu..?
masih..!!

Gaun yang kau kenakan tampak berbeda
Lekukan tubuhmu terlukis jelas sayang
Mataku nakal tapi dingin itu mulai pergi

Apakah engkau pernah mendengar
Adam dan Hawa bercinta...?
Sini sayang kita buatkan cerita itu

Aku ingin membuat sidik jariku di tubuhmu
Dan menitipkan nafasku di pori-porimu sayang
Hingga cermin itu berembun...

Aku anggap ini salah
Tapi,malam ini kulihat bumi tampak buta
Atau dia sengaja membutakan matanya..?
ahhhhh,,,aku tak peduli..!!

Mari sayang..!?
Malam ini kutunjukkan Surga kepadamu
Meskipun sebenarnya kita ada di Neraka